Kamis, 20 Desember 2007

Alergi

Alergi. Sebuah kata yang mengandung banyak makna. Bisa jadi alergi makanan, alergi debu, atau parahnya alergi terhadap sesama kita.

Tapi yang akan kuulas disini adalah alergi karena makanan.

Belakangan ini, saya terkena alergi yang cukup berat. Dimulai sejak tahun 94-an, tanpa tahu penyebabnya, tiba2 alergi. Kemudian sekitar tahun 98-an, alergi semakin bertambah dengan makan produk seafood yg tidak fresh. Tetapi belakangan ini yg fresh pun alergi bahkan gawatnya lagi, terhadap produk air tawarpun saya alergi. So, jika makan sesuatu yang berasal dari air entah air tawar maupun air asin pasti tak lama kemudia jurus Sun Go Kong pun keluar alias garuk-garuk. Namun alergi yg saya derita sebatas pada rasa gatal di suatu tempat saja dan bukan berupa bentol-bentol maupun bengkak disuatu bagian tubuh. Namun rasa gatal ini bisa terjadi hingga beberapa hari.
Kemudian saya mulai mencari tahu, kenapa sih alergi dan apa jenis2 alerginya.
Alergi adalah kelainan yg timbul gara-gara tubuh kelewat peka terhadap zat atau benda tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Jika kontak dengan zat atau benda itu, tubuh menampilkan serangkaian gejala yg muncul dari reaksi kekebalan tubuh.
Tapi, mengapa ada orang yg mengalami alergi dan ada juga yg tidak? Begini, biasanya ketika kuman atau virus yang masuk tubuh otomatis membentuk zat antibodi. Bedanya penderita alergi akan memproduksi antibodi khususnya imunoglobulin E dalam jumlah berlimbah. Saking ekstrimnya, reaksi antara zat anti imunoglobulin dengan zat yg dapat menyebabkan alergi (alergen) itu akan memecahkan dinding sel tertentu sehingga mengeluarkan zat-zat kimia yg menimbulkan gejala alergi.
Tapi alergi tidak timbul seketika pada kontak pertama. Perlu waktu beberapa kali kontak baru muncul.
Celakanya, gejala alergi bisa menyerang seluruh organ tubuh misalnya kulit, hidung, paru-paru, mata, pencernaan, sampai otak.
Pada kulit, umumnya terjadi gatal-gatal dan eksim.
Pada paru-paru, bisa berupa batuk2 yg lama bahkan asma.
Pada pencernaan, bisa terjadi diare.
Pada hidung, disebut rhinitis alergi, yg jika berlangsung lama bisa menyebabkan sinusitis.
Pada otak (yg paluing mengerikan) bila terjadi pada anak-anak, bisa mengganggu perkembangan dan perilaku anak seperti gangguan konsentrasi, emosi tinggi, keterlambatan bicara, hingga memperberat gejala autis.
Gejala alergi bisa timbul pada siapa saja dan tidak melihat usia. Tapi umumnya anak-anak lebih rentan terhadap alergi begitu pula halnya dengan bayi yg lahir prematur.
Selain itu, gejala alergi bisa berpindah-pindah seiring dengan bertambahnya umur. Misalnya ketika anak-anak mudah diare kemudian saat lebih besar menyerang saluran saluran pernafasan dll.
Alergi ini juga bisa diturunkan dari orang tua alias karena faktor genetik. Lebih parah lagi jika kedua orang tuanya menderita alergi yang sama, maka kans sang anak untuk menderita alergi akan semakin besar.
Penyebab alergi adalah alergen. Alergen ini masuk ke dalam tubuh via udara yg kita hirup maupun via makanan.
Via udara yg kita hirup misalnya: debu rumah, bulu atau serpihan kulit binatang, serbuk sari tanaman tertentu, serangga atau tungau debu rumah (kotorannya yg jadi penyebab alergi yg ada dikasur maupun bantal), spora. Alergi dari hirupan ini bisa menimbulkan gejala asma, sesak nafas, pilek atau bersin.
Sedangkan via makanan, sebagian besar berupa protein hewani (amino pada protein) misalnya telur, ikan atau seafood. Selain itu juga berasal dari obat-obatan tertentu, zat kapur, zat adiktif.
Selain kedua hal tersebut, ada alergi yg disebabkan karena tubuh kontak dengan zat tertentu misalnya logam, karena infeksi, asap rokok, bau-bauan yg terlalu keras, cuaca yg ekstrem, kelelahan bahkan stress dan ketegangan emosional.
Pertanyaannya adalah: apakah alergi bisa disembuhkan?
Ternyata menurut penelitian, alergi tidak bisa sembuh 100%. Jalan terbaik adalah menghindari zat atau bahan yg menimbulkan alergi. karena itu tujuan pengobatan alergi adalah untuk mengurangi gejala dan menghindarkan serangan yg lebih berat dimasa yg akan datang.
Pengobatan alergi sendiri tergantung pada jenis dan berat gejalanya.
Untuk yg ringan bisa minum obat anti histamin tapi jangan terus menerus atau melakukan imunotherapi alias imunisasi yang dilakukan secara berkala hingga 3 tahun.
Namun untuk kasus saya, tampaknya lebih baik menghindari makanan yg berbau seafood. walaupun merupakan makanan fave. Tapi, terkadang masih saja bandel dan ujung-ujungnya timbul rasa gatal berhari-hari.
Pernah saya diberitahu oleh saudara, bahwa air kelapa hijau bisa menurunkan alergi atau menawarkan "racun" makanan. Pernah aku coba dan memang sih rasa gatalnya berkurang. Entah itu benar ataukah karena sugesti. Tapi jarang aku coba lagi karena cukup sulit mendapatkan kelapa hijau.
So, it's better untuk menghindari dari pada mengobati.

1 komentar:

Andri Journal mengatakan...

Betul sekali.Terapi terbaik saat ini untuk mengatasi alergi adalah menghindari pantangan Anda.Sayangnya,pantangan itu biasanya adalah sesuatu yg kita gemari bukan?Hehe.. ;P
Kebetulan,posting terakhir saya membahas masalah itu,judulnya "Alergi Bernama Urtikaria".Silakan mampir ke blog saya di http://eharmayaku.blogspot.com
Semoga bs sedikit menambah wawasan ;)